UNSUR ESTETIKA MAKNA DALAM SURAH AL-RAHMĀN Analisis Kajian Ilmu Badī’

Hilyatuzzakiyah, Hilyatuzzakiyah (2025) UNSUR ESTETIKA MAKNA DALAM SURAH AL-RAHMĀN Analisis Kajian Ilmu Badī’. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

	Text BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB)
	Text BAB I.pdf Download (482kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (621kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB)
	Text BAB IV.pdf Download (305kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (321kB)
	Text CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB)

Abstract

Salah satu surah yang menarik perhatian dikalangan pengkaji bahasa yaitu surah al Raḥmān. Karena keindahan dan ketelitian bahasanya, Nabi dalam hadisnya menyebut surah al-Raḥmān sebagai ‘arūs al-Qur’an. Namun dikalangan orientalis, surah ini menyimpang dari gaya bahasa al-Qur’an. Seperti Richard bell dalam bukunya Introduction to the Quran memandang pengulangan (refrain) dalam surah al-Rahman tidak efektif, banyaknya pengulangan yang tidak memperhatikan makna dianggap mencederai keindahan retorika al-Qur’an dan mengganggu kefasihan susunan. Sehingga adanya pengulangan pada surah ini dinilai menghilangkan unsur estetikanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui unsur estetika makna yang berperan dalam memperindah makna ayat dan memperkuat pesan yang dikandungnya dengan pendekatan kajian ilmu badī’. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam surah al-Raḥmān terdapat 31 badī’ dan 10 jenis muḥassināt maknawiyah, yaitu 12 ṭibāq, 2 tauriyah, 3 muqābalah, 4 muwāfaqah, 2 mushākalah, 1 taqsīm, 1 jam’u wa taqsīm, 1 jam’u wa tafrīq, 3 tajrīd dan 1 tajāhul al-‘arīf yang terdapat dalam 31 ayat pengulangan. Sehingga pengulangan tidak menghilangkan estetika gaya bahasa al-Qur’an, sebaliknya pengulangan berperan dalam membentuk estetika gaya bahasa al-Qur’an. Keywords: Surah al-Raḥmān, Muḥassināt maknawiyah, Ilmu badī’.

Actions (login required)

View Item