EPISTEMOLOGI TAFSIR AUDIOVISUAL Analisis Penafsiran Firanda Andirja Pada Kanal YouTube @firandaandirjaofficial

Dzakiyah, Prenita Azma (2025) EPISTEMOLOGI TAFSIR AUDIOVISUAL Analisis Penafsiran Firanda Andirja Pada Kanal YouTube @firandaandirjaofficial. skripsi thesis, SATI Al-Anwar Sarang Rembang.

	Text BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB)
	Text BAB I.pdf Download (300kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB)
	Text BAB V.pdf Download (149kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (225kB)
	Text CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB)

Abstract

Dzakiyah, Prenita Azma. 2025. EPISTEMOLOGI TAFSIR AUDIOVISUAL Analisis Penafsiran Firanda Andirja Pada Kanal Youtube @firandaandirjaofficial. Skripsi, Ilmu al-Qur`an dan Tafsir. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar Sarang. Pembimbing: Abdul Najib, M. Ag. Penelitian ini mengkaji epistemologi penafsiran Firanda Andirja dalam kanal YouTube @firandaandirjaofficial, sebuah kajian tafsir yang lahir pada masa kontemporer dengan menggunakan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber data primer adalah kajian audiovisual tafsir Firanda Andirja. Sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, skripsi, dan artikel yang relevan. Analisis dilakukan menggunakan teori epistemologi tafsir kontemporer yang diusung oleh Abdul Mustaqim mencakup hakikat tafsir, sumber penafsiran, metode penafsiran dan validitas penafsiran. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, hakikat tafsir menurut Firanda Andirja yaitu ilmu yang digunakan untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan menjelaskan makna-maknanya, menggali hukum-hukum serta hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya sehingga al-Qur`an dapat berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Kedua, penafsiran Firanda Andirja sedikit berpijak pada realitas sosial, akan tetapi dominan menggunakan pendekatan tekstual bi al-ma’tsūr. Ketiga, metode yang digunakan Firanda adalah taḥlilī. Penafsirannya memiliki corak lughawi, adabī ijtimā’ī, I’tiqādi dan cenderung mengikuti paham ekslusivisme. Keempat, tafsir Firanda secara koherensi tidak dapat dikatakan valid sepenuhnya karena terdapat inkonsistensi dalam prinsip penafsiran dan kontradiksi antar proposisi. Namun, secara korespondensi dapat dikatakan valid karena terdapat kesesuaian penafsirannya dengan fakta. Begitu pula secara pragmatis, Firanda mengusung semangat pragmatis dalam tafsirnya sesuai dengan slogan dakwahnya yaitu “Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal dan Petiklah Ridho Ilahi”. Keywords: Epistemologi Tafsir, Tafsir Audiovisual, I’tiqādi, Ekslusivisme.

Actions (login required)

View Item