Thoriq Tri Afandi, Thoriq (2025) ANALISIS USLŪB ILTIFĀT AL- ṢIYAGH WA AL-MU’JAM DALAM AYAT-AYAT AL- AḤKĀM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN. skripsi thesis, STAI AL-ANWAR Sarang Rembang.
![]() |
Text
HALAMAN AWAL.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas uslūb iltifāt al-ṣiyagh wa al-mu’jam dalam penafsiran ayat-ayat aḥkām dalam al-Qur'an dengan menggunakan teori stilistika (uslūbiyah (stilistika)). Iltifāt merupakan gaya bahasa khas al-Qur'an yang melibatkan peralihan bentuk kata atau makna dalam satu teks, menciptakan keindahan retorika sekaligus memperkaya makna ayat. Fokus penelitian ini adalah dua bentuk utama iltifāt, yaitu iltifāt al-ṣiyagh (perubahan bentuk kata) dan iltifāt al-mu’jam (perubahan makna leksikal), yang dianalisis pada sejumlah ayat aḥkām dari berbagai surah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik dokumentasi sebagai metode pengumpulan data, yang mencakup sumber-sumber primer al-Qur'an serta berbagai sumber tafsir. Analisis data dilakukan berdasarkan teori stilistika melalui dua level kajian utama yaitu morfologi (al-mustawā al-ṣarfī) dan semantik (al-mustawā al-dalālī). Hasil penelitian menunjukkan bahwa iltifāt al-ṣiyāgh tampak dalam peralihan bentuk kata, seperti dari fi‘il muḍāri‘ ke fi‘il māḍī (yunfiqun – anfaqtum), dari fi‘il ke ism (yataṭahharūn – al-muṭṭahhirīn), serta perubahan pola wazan (ta‘tadū – yata‘addā) yang berfungsi menekankan makna, memperkuat pesan hukum, dan menarik perhatian pembaca. Sementara itu, iltifāt al-mu‘jam terlihat pada pemilihan kata-kata dengan akar berbeda dengan makna yang berdekatan, seperti yuqtal – yaghlib, nashīb – kifl, fatḥ – nashīb, serta akmaltu – atmamtu, yang memberikan kedalaman makna serta menegaskan perbedaan nilai spiritual, hukum, dan retorika dalam ayat. Secara keseluruhan, gaya bahasa iltifāt ini berfungsi bukan hanya sebagai keindahan bahasa, tetapi juga sebagai strategi untuk memperjelas, menguatkan, dan menyampaikan pesan syariat secara lebih mendalam dan efektif.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Semantik Al-Qur’an dan Tafsir > Stilistika |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | ANALISIS U Thoriq Sahabuddin S.P |
Date Deposited: | 20 Aug 2025 07:39 |
Last Modified: | 20 Aug 2025 07:39 |
URI: | http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1926 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |