METODE PENAFSIRAN KH. MADYANI ABU ISHAQ DALAM TAFSIR TIBYĀN AL-ASRĀR

Milahiyah, Nimas Tuhfatul (2025) METODE PENAFSIRAN KH. MADYANI ABU ISHAQ DALAM TAFSIR TIBYĀN AL-ASRĀR. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
HALAMAN AWAL.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (3MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB)
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji metode penafsiran KH. Madyani Abu Ishaq dalam Tibyān al-Asrār fi Qiṣṣati Yūsuf lidhawī al-Abṣār, sebuah karya tafsir lokal Nusantara yang ditulis menggunakan bahasa Arab dan lahir dari tradisi pesantren. Tafsir ini secara khusus mengupas kisah Nabi Yusuf secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kontruksi metode penafsiran yang digunakan KH. Madyani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber data primer adalah tafsir Tibyān al-Asrār, sedangkan data sekunder berupa jurnal, skripsi, dan artikel yang relevan. Analisis dilakukan menggunakan teori klasifikasi metode penafsiran yang dikemukakan oleh M. Ridlwan Nasir, yang mencakup empat aspek, yaitu sumber penafsiran, cara penjelasan, keluasan penjelasan, serta sasaran dan tertib ayat yang ditafsirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tibyān al-Asrār termasuk tafsir dengan metode bi al-ma‟thūr, yaitu bersumber dari al-Qur`an, hadis, riwayat sahabat dan tabi‟in, serta kisah-kisah isrāīliyyāt, dengan kekhasan penyampaian menggunakan istilah ruwiya, ḥukiya, dan far‟un. Dari sisi cara penjelasan, tafsir ini menggunakan bayānī yang bersifat deskripsi tanpa membandingkan riwayat. Cakupan penjelasan yang cukup luas menunjukkan tafsir ini tergolong iṭnābī (rinci dan panjang lebar), sementara penafsiran ayat disusun secara taḥlilī (sesuai urutan mushaf). Corak penafsiran KH. Madyani cenderung sufistik, karena menjelaskan hal-hal yang isoteris. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir KH. Madyani memiliki kekuatan dalam menggali pesan moral dan sufistik. Namun, penggunaan riwayat isrāīliyyāt yang tidak disertai sanad dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami makna asli ayat.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Metode Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Milahiyah Nimas Tuhfatul
Date Deposited: 18 Aug 2025 04:52
Last Modified: 18 Aug 2025 04:52
URI: http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1916

Actions (login required)

View Item View Item