Penafsiran Ayat-ayat Mutasyābihāt dalam Tafsir Al-Azhar Studi Deskriptif Analisis

Umarudin, Umarudin (2017) Penafsiran Ayat-ayat Mutasyābihāt dalam Tafsir Al-Azhar Studi Deskriptif Analisis. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
Halaman Awal.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (6MB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text
CV.pdf

Download (3MB)

Abstract

Al-Qur’an diturunkan Allah Subḥānahu wa Taʿālā kepada Nabi Muhammad Ṣallā Allāh ʿAlayh wa Sallam tidak lain adalah untuk menjadi petunjuk dan pembimbing bagi manusia, dengan kedudukannya tersebut, maka pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an merupakan sebuah tuntutan bagi umat Islam diantaranya dengan Ilmu tafsir al-Qur’an, dalam perkembangan ilmu tafsir para ulama tafsir mulai mempunyai arah sendiri-sendiri yang berbeda dalam menafsirkan al-Qur’an. Perbedaan arah penafsiran tersebut dikarenakan tafsir merupakan penjelasan al-Qur’an, dan al-Qur’an terkadang bersifat umum, susah dipahami, memiliki berbagai kemungkinan, perlu adanya penjelasan lebih lanjut. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa ayat-ayat di dalamnya ada yang muḥkam dan ada juga yang mutaṣhābiḥāt. Dalam menafsirkan ayat-ayat muḥkam ulama tidak mempermasalahkan karena ayat-ayatnya jelas. Tapi ketika menafsirkan ayat-ayat mutaṣhābiḥāt para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkannya. Tafsir Al-Azhar merupakan tafsir kontemporer yang ditulis oleh Hamka, dan salah seorang yang progresif dan mengikuti madhab salaf. Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-empirik yang menggunakan jenis penelitian dengan metode library research (penelitian kepustakaan) serta kajiannya disajikan secara deskriptif analisis. Setelah melakukan penelitian, peneliti berkesimpulan Hamka dalam menafsirkan ayat-ayat mutaṣhābiḥāt adalah dengan metode tafwīd akan tetapi dalam banyak kesempatan Hamka lebih ke ta’wīl dalam menafsirkannya. Hal ini dapat diketahui pada penafsiran kata wajhuh dengan makna dzat, yad dengan makna kekuasaan Allah Subḥānahu wa Taʿālā, ʿain dengan makna pengawasan atau pertolongan Allah Subḥānahu wa Taʿālā, kata-kata istiwa’ di atas Arsh, dengan makna bersemayam, tetapi cara bersemayam-Nya, itu tidak dapat dipahami oleh akal kita, namun kita wajib mengimaninya. Kata Kunci: Mutaṣhābiḥāt Ayat-ayat, Penafsiran.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Kitab Tafsir
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Ahkam
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Kontemporer
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Nusantara
Al-Qur’an dan Tafsir > Ulumul Qur`an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ahmad Nafiul Ulum Nafi
Date Deposited: 23 Jul 2025 08:26
Last Modified: 23 Jul 2025 08:26
URI: http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1820

Actions (login required)

View Item View Item