TRADISI MENGHAFAL DAN MEMBACA AL-QUR`AN DI DUKUH MLANGI DESA NOGOTIRTO KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN (Studi Living Qur`an)

Mubarrak, Muhammad Fadllul (2019) TRADISI MENGHAFAL DAN MEMBACA AL-QUR`AN DI DUKUH MLANGI DESA NOGOTIRTO KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN (Studi Living Qur`an). skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
HALAMAN AWAL.pdf

Download (7MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kegiatan-kegiatan keseharian masyarakat yang berhubungan dengan al-Qur`an disebut dengan living Qur`an. Fenomena living Qur`an terjadi di Mlangi dalam bentuk menghafal dan model pembacaan al-Qur`an. Menghafal dan membaca al-Qur`an ini menjadi tradisi di Dukuh Mlangi Desa Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi menghafal dan membaca al-Qur`an di Dukuh Mlangi berlangsung. Selain itu dalam penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana interaksi masyarakat Mlangi di dalam kehidupan sehari-hari terhadap al-Qur`an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data adalah dengan pertama, observasi partisipan atau pengamatan langsung yang ditujukan di Dukuh Mlangi, sehingga penulis mendapatkan informasi penuh dari masyarakat serta penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana kegiatan berlangsung. Kedua, wawancara atau interview langsung terhadap pelaku kegiatan. Ketiga, dokumentasi untuk mendukung data yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori sosiologi pengetahuan milik Karl Mannheim. Teori ini diugunakan untuk mengetahui makna dari tradisi menghafal dan membaca al-Qur`an di Dukuh Mlangi. Untuk mengetahui makna sendiri Karl Mannheim menggunakan 3 tingkatan, yaitu makna objektif, ekspresif, dan dokumenter. Tradisi menghafal ini menghasilkan kurang lebih 50 orang di Dukuh Mlangi, dan angka ini masih akan terus berlanjut karena pengaruh lingkungan yang kuat. Akan tetapi, jumlah antara penghafal laki-laki dan perempuan tidaklah seimbang. Jumlah penghafal al-Qur`an perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki. Sedangkan untuk tradisi membaca al-Qur`an terdapat keunikan, yaitu pembacaan surat Yāsīn untuk warga Mlangi yang sedang sekarat maka akan dibacakan surat Yāsīn yang pembacaannya itu sebanyak umur orang yang sekarat itu. Untuk interaksi dengan al-Qur`an di Mlangi sendiri yang penulis temukan yaitu al-Qur`an sebagai petunjuk, wirid dengan al-Qur`an, menghafal al-Qur`an, tadarusan, dan sima’an.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Rofi'ul Mahmudah Mahmudah
Date Deposited: 27 May 2025 03:30
Last Modified: 27 May 2025 03:30
URI: http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1714

Actions (login required)

View Item View Item