LAILAH AL-QODR DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir al-Misbah Karya M. Quraish Shihab)

Nur Anisa, Anisa (2018) LAILAH AL-QODR DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir al-Misbah Karya M. Quraish Shihab). [Experiment]

[img] Text
BAB I.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB III (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (3MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf

Download (2MB)
[img] Text
HALAMAN AWAL.pdf

Download (5MB)
[img] Text
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang Lailah al-Qadr menurut M. Quraish Shihab yang terdapat dalam tafsir al-Misbah. Lailah al-Qadr merupakan satu malam yang penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam al-Qur‟an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Banyak pendapat ulama yang membahas tentang Lailah al-Qadr sehingga menumbulkan beragam pertanyaan tentang bagaimanakah malam al-Qadr itu? Ataukah sepanjang tahun baik Ramadhan ataukah tidak? Dari sinilah peneliti bermaksud membahas tentang Lailah al-Qadr dalam tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis yakni langkah pertama penulis akan mendekripsikan biografi tokoh, latar belakang pemikiran, selanjutnya penulis memfokuskan diri dengan menganalisis Lailah al-Qadr dalam tafsir al-misbah karya M. Quraish Shihab. Dari penafsiran M. Quraish Shihab bahwa Lailah al-Qadr itu malam lebih baik seribu bulan dimana bahwa al-Qur‟an itu turun pada malam Lailah al-Qadr dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Secara emplisit maupun implisit bahwa Lailah al-Qadr itu terdapat keistimewaan didalamnya yakni, pada bulan Ramadhan khususnya dimalam-malam ganjil paruh akhir Ramadhan, walaupun masih terdapat perbedaan pendapat tentang tanggal berapa Lailah al-Qadr turun. Ada juga sebagian ulama berpendapat bahwa Lailah al-Qadr hanya terjadi sekali saja dan tidak akan ada lagi sesudahnya. Pakar hadits Ibn Hajar menyebutkan alasan mereka itu antara lain sebuah riwayat yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad yang menyatakan “Innaha Rufi‟at” (sesungguhnya malam al-Qodr telah terangkat dalam arti sudah tidak ada. Kata kunci: Lailah al-Qadr

Item Type: Experiment
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Nur Anisa IQT
Date Deposited: 17 Nov 2025 06:44
Last Modified: 17 Nov 2025 06:44
URI: http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/2129

Actions (login required)

View Item View Item