PENAFSIRAN KATA A’MĀ DALAM SURAH ‘ABASA PERSPEKTIF MA’NĀ CUM MAGHZĀ

Wijaya, Arman (2025) PENAFSIRAN KATA A’MĀ DALAM SURAH ‘ABASA PERSPEKTIF MA’NĀ CUM MAGHZĀ. skripsi thesis, STAI AL-Anwar Sarang Rembang.

	Text HALAMAN AWAL.pdf Download (5MB)
	Text BAB I.pdf Download (3MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB)
	Text CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini membahas penafsiran kata a‘mā dalam Surah ʿAbasa dengan menggunakan pendekatan Ma’nā cum Maghzā, yaitu pendekatan yang tidak hanya memahami arti kata secara bahasa, tetapi juga mencari pesan dan makna yang lebih dalam untuk diterapkan dalam kehidupan saat ini. Surah ʿAbasa ayat 1–10 menceritakan kejadian ketika Nabi Muhammad bermuka masam dan berpaling dari orang buta yang datang dengan serius untuk mempelajari Islam. Saat itu, Nabi sedang berbicara dengan para pembesar Quraisy yang berpengaruh. Namun, Allah menegur sikap Nabi tersebut bahwa perhatian seharusnya diberikan kepada orang yang sungguh-sungguh ingin belajar, bukan kepada mereka yang memiliki status sosial tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana makna a‘mā bisa mencerminkan orang-orang yang sering terpinggirkan dalam masyarakat saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata a‘mā tidak hanya berarti orang yang tidak bisa melihat secara fisik, tetapi juga menggambarkan kelompok-kelompok yang sering diabaikan dan tidak mendapatkan haknya secara adil. Mereka bisa berupa penyandang disabilitas, orang miskin, imigran, perempuan, kelompok minoritas, atau siapa pun yang sering tidak mendapat perhatian dalam sistem sosial yang ada. Ayat ini memberikan pelajaran penting bahwa semua manusia memiliki nilai dan martabat yang sama. Namun, mereka yang berada dalam keadaan sulit atau lemah justru perlu lebih diperhatikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran Islam mendorong keadilan sosial dan keberpihakan terhadap mereka yang benar-benar membutuhkan. Nilai yang terkandung dalam ayat ini bisa menjadi dasar dalam pendidikan, pelayanan publik, dan penyusunan kebijakan yang lebih manusiawi.

Actions (login required)

View Item