Aghafi, Ibnu Fajar (2025) VALIDITAS HADIS FAḌĀIL AL-SUWAR DALAM KITAB `ANWĀR AL-TANZĪL WA `ASRĀR AL-TA`WĪL KARYA AL-BAYḌĀWĪ SURAH AL-KAHFI, AL-SAJDAH DAN AL-MULK. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.
![]() |
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (585kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (799kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (917kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (273kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (334kB) |
![]() |
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Download (269kB) |
Abstract
Hadis faḍā`il al-suwar merupakan bagian penting dalam literatur Islam yang memuat keutamaan-keutamaan dari surah-surah tertentu dalam al-Qur’an. Kepercayaan terhadap keutamaan tersebut menjadikan praktik pembacaan surah seperti al-Kahfi, al-Sajdah, dan al-Mulk menjadi bagian dari rutinitas keagamaan umat Muslim, baik secara individu maupun berjamaah. Dalam tafsir klasik seperti Anwār al-Tanzīl wa Asrār al-Taʾwīl karya al-Bayḍāwī, hadis-hadis tentang keutamaan ketiga surah tersebut dikutip dan dijadikan sebagai bagian dari penafsiran. Namun, tidak semua hadis tersebut memiliki sanad yang ṣaḥīḥ dan dapat dijadikan hujah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji validitas hadis-hadis faḍāʾil al-suwar yang berkaitan dengan surah al-Kahfi, al-Sajdah, dan al-Mulk dalam tafsir al-Bayḍāwī, dengan menggunakan teori takhrīj al-ḥadīth dan analisis sanad melalui ilmu al-jarḥ wa al-taʿdīl. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis pertama keutamaan surah al-Kahfi riwayat al-Bazzzār berstatus ḍā’īf, sedangkan riwayat al Jauzī berstatus mauḍū’. Hadis kedua melalui jalur Ibnu Luhai’ah berstatus ḍa’īf, sementara melalui jalur Rishdīn berstatus sangat lemah. Hadis keutamaan surah al Sajdah berstatus shadīd al-ḍu’fi, karena dihukumi mauḍū’ dan matrūk. Keutamaan surah al-Mulk berstatus shadīd al-ḍu’fi. Sebagian besar hadis-hadis tersebut berstatus ḍa‘īf, bahkan ada yang masuk kategori mauḍū‘, sehingga tidak dapat dijadikan dasar hukum dalam beribadah tanpa penjelasan statusnya. Meskipun demikian, riwayat-riwayat hadis yang tergolong lemah namun tidak sampai derajat sangat lemah (shadīd al-ḍu‘f) masih dapat diamalkan dalam konteks faḍāʾil al a‘māl menurut mayoritas ulama hadis. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami kualitas hadis yang dijadikan rujukan dalam tafsir, agar praktik keagamaan tetap selaras dengan prinsip keotentikan ajaran Islam.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keywords: al-Jarḥ wa al-Ta’dīl, Faḍāʾil al-Suwar, Tafsīr al-Bayḍāwī, al-Bayḍāwī |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Kitab Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Unnamed user with email alamin.elnur@gmail.com |
Date Deposited: | 12 Sep 2025 01:37 |
Last Modified: | 12 Sep 2025 01:37 |
URI: | http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/2008 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |