Sholikah, Siti Maratus (2025) MODERNISASI TAFSIR DALAM PENAFSIRAN K.H. MAIMOEN ZUBAIR. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.
![]() |
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (338kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (452kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (607kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (80kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang modernisasi tafsir dalam penafsiran K.H. Maimoen Zubair. Peneliti ini penting untuk dilakukan dikarenakan, K.H. Maimoen Zubair adalah salah satu tokoh mufasir periode modern-kontemporer sekaligus seorang ulama yang sangat memegang teguh ajaran salaf al-ṣāliḥ. Penelitian ini menggunakan metode analitis deskriptif, dengan teori kategorisasi tafsir modern-kontemporer yang telah dirumuskan oleh Abdul Mustaqim. Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah terdapat unsur-unsur modernisasi dalam penafsiran K.H. Maimoen Zubair berdasarkan kategorisasi tafsir modern-kontemporer yang telah ditetapkan oleh Abdul Mustaqim. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah, memosisikan al-Qur`an sebagai petunjuk, bernuansa hermeneutis, kontekstual dan berorientasi pada spirit al-Qur`an, ilmiah, kritis dan non-sektarian. Meskipun demikian, unsur-unsur modern-kontemporer yang terdapat dalam penafsiran Kiai Maimoen tidak serta-merta dapat disamakan dengan kerangka yang telah ditetapkan oleh Abdul Mustaqim. Bahkan, definisi modernisasi tafsir yang diungkapkan oleh Abdul Mustaqim berbeda dengan prinsip yang dipegang teguh oleh K.H. Maimoen Zubair dalam penafsirannya. Tafsir modern oleh Abdul Mustaqim diartikan sebagai aliran tafsir yang lahir di era modern-kontemporer dengan metode baru akibat tuntutan modernitas serta hadir sebagai kritik terhadap produk-produk tafsir periode klasik dan pertengahan yang dianggap tidak sudah tidak relevan. Sebaliknya, penafsiran Kiai Maimoen justru membangun relevansi tanpa memutus akar dari tafsir klasik. Diantaranya adalah penggunaan sumber rujukan penafsiran dari produk-produk tafsir klasik seperti Tafsῑr al-Jalālayn, Tafsῑr Ibnu Kathῑr, Tafsīr al-Qurṭūbī, Tafsīr al-Rāzī dan lain-lain. Selain itu, metodologi yang beliau gunakan juga masih menunjukkan kemiripan dengan pendekatan penafsiran pada masa klasik. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa penafsiran Kiai Maimoen dapat disebut sebagai penafsiran yang modern secara subtansi namun tradisional secara metodologis.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Madzhab Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir > Pengajaran Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Nusantara Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Pesantren |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Siti Maratus Sholihah |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 03:17 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 03:17 |
URI: | http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1967 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |