Mustofa, Nurul (2025) KAJIAN INTERTEKSTUALITAS PENAFSIRAN AYAT-AYAT AḤKĀM DALAM TAFSĪR AL-MU’TAṢAM DENGAN TAFSĪR MARĀḤ LĀBID. Other thesis, STAI Al Anwar Sarang Rembang.
![]() |
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (644kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Intertekstualitas dalam tafsir al-Qur‟an merujuk pada pemahaman bahwa mufassir tidak bekerja secara mandiri dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an, melainkan selalu berinteraksi dengan teks-teks lain yang sudah ada sebelumnya, baik dengan cara menambahkan, mengurangi atau bahkan mengkritik. Skipsi ini mengkaji intertekstualitas penafsiran ayat-ayat aḥkām dalam Tafsīr al-Mu‟taṣam karya KH. Zamraji Halim dengan Tafsīr Marāḥ Lābid karya syekh Nawawi al-Bantani. Penelitian ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa Tafsīr Al-Mu‟taṣam seringkali mengutip dan menjadikan Tafsīr Marāh Labīd sebagai sumber rujukan daripada kitab-kitab tafsir yang lain. Ayat-ayat ahkām dipilih sebagai medan analisis karena nuansa yang paling dominan pada kedua tafsir tersebut adalah nuansa hukumnya. Ayat-ayat tersebut meliputi delapan ayat yang terdapat dalam surah al-Baqarah dan surah al-Nisa‟ dengan tema yang berbeda-beda, yaitu: Qiṣās, puasa, Jihād Fī Sabīlillāhi, infak dan sedekah, pernikahan lintas agama, perintah mematuhi Allah, Rasul dan Ūlīl Amr, hukuman bagi pembunuh orang mukmin tanpa disengaja, dan bolehnya Mengqasr Shalat bagi musafir. Tujuan utama kajian ini adalah untuk menelusuri hubungan intertekstual antara kedua karya tafsir dengan mengidentifikasi pola penafsiran yang digunakan dalam menafsirkan ayat-ayat ahkām berdasarkan teori intertekstualnya Julia Kristeva. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif-komparatif dan analisis intertekstual penelitian ini menemukan bahwa pola intertekstual yang terdapat pada kedua tafsir tersebut adalah paralel, haplologi, modifikasi, ekspansi, dan transformasi. Dari lima pola yang ada, paralel dan haplologi merupakan pola yang paling banyak ditemukan setelah modifikasi, ekspansi, kemudian transformasi. Temuan ini menunjukkan bahwa Tafsīr Al-Mu‟taṣam ketika megutip Tafsīr Marāh Labīd sering kali hanya meringkas dengan mengurangi sebagian redaksi yang ada walaupun memang disebagian kutipan yang lain kadang memperluas makna dan memodifikasi redaksi sesuai keinginan namun hal tersebut sangatlah jarang ditemui. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Tafsīr Al- Mu‟taṣam adalah Tafsīr Marāh Labīd versi ringkas. Kata kunci: intertekstual, Julia Kristeva, Tafsīr Al-Mu‟taṣam, Tafsīr Marāh Labīd.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Alunk Nurul mustofa |
Date Deposited: | 16 Aug 2025 04:28 |
Last Modified: | 16 Aug 2025 04:28 |
URI: | http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1900 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |