REKONSTRUKSI PENAFSIRAN AYAT-AYAT KĀFIR DALAM KITAB KHIṬĀBUNĀ AL-`ĪSLĀMĪ FĪ ‘AṢR AL-‘AWLAMAH KARYA YŪSUF AL-QARAḌĀWĪ Perspektif Hermeneutika Gadamer

Aziz, Muhammad Faqih Abdul (2025) REKONSTRUKSI PENAFSIRAN AYAT-AYAT KĀFIR DALAM KITAB KHIṬĀBUNĀ AL-`ĪSLĀMĪ FĪ ‘AṢR AL-‘AWLAMAH KARYA YŪSUF AL-QARAḌĀWĪ Perspektif Hermeneutika Gadamer. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
HALAMAN AWAL.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Salah satu polemik yang mencuat di arus modernitas pada era globalisasi ialah penyebutan kāfir dan istilah kāfir dhimmī dalam Islam. Bagi sebagian orang, sebutan kāfir ialah ekspresi penyematan kesesatan pada the others, begitu pula istilah kāfir dhimmī dianggap sebagai sebutan diskriminatif atas kewarganegaraan yang tidak sepenuhnya. Hal ini menimbulkan beragam reaksi sejumlah golongan ulama, satu sisi ulama menghiraukannya, di sisi lain ulama menganggap hal ini dengan serius. Salah satu ulama yang mereaksi hal tersebut ialah Yūsuf al-Qaraḍāwī dalam bukunya Khiṭābunā al-`Islāmī fī ‘Aṣr al-‘Awlamah. Yūsuf al-Qaraḍāwī menggulirkan wacana penggantian sebutan kāfir menjadi ghayr al-muslimīn (nonmuslim) dan kāfir dhimmī menjadi muwāṭin dengan berlandaskan pada ayat-ayat al-Qur`an. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peleburan cakrawala Yūsuf al-Qaraḍāwī dan ayat-ayat al-Qur`an yang dijadikan landasan pemikirannya dalam wacananya tersebut. Penulis menggunakan teori Hans-Goerge Gadamer untuk mengerahui fusi horizon antar keduanya. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif dan analisis yang deskriptif. Dari penelitian ini didapati bahwa horizon Yūsuf al-Qaraḍāwī memasuki awal abad 21 pada era globalisasi yang terbuka dan paska tragedi WTC. Umat Islam mendapat tekanan yang beragam dari nonmuslim pada saat itu. Selain itu, horizon ayat-ayat yang dijadikan landasan pemikiran olehnya merupakan ayat-ayat makkiyyah yang mana kondisi Makkah merupakan kota terbuka bagi golongan manapun dan plural. Oleh karenanya, perlakuan, ucapan yang toleran dan tidak menyakiti hati orang kāfir ditekankan dalam rangka menarik hati mereka agar cenderung menerima keenaran Islam. Hal ini salah satunya terwujud dengan penyebutan nonmuslim dan muwāṭin di era globalisasi ini.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Hermeneutika Al-Qur'an
Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Tokoh
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Muhammad Faqih Abdul Aziz
Date Deposited: 19 Aug 2025 08:09
Last Modified: 19 Aug 2025 08:09
URI: http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1917

Actions (login required)

View Item View Item