Muhammad, Musta’id (2017) PERBANDINGAN PENAFSIRAN ṬAYRAN ABĀBĪYL ANTARA IBNU JARĪR AL-ṬABARĪ DAN MUHAMMAD ABDUH (Kajian Tafsir Komparatif Dalam Surat al-Fīl). skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.
![]() |
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (333kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (358kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (395kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (422kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (176kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (197kB) |
![]() |
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Download (142kB) |
Abstract
Al-Qur`an sebagai kalam mulia yang paling sempurna, ajaranya mencangkup seluruhan ilmu pengetahuan. Ia merupakan sumber mulia yang esensinya tidak dimengerti kecuali bagi orang yang berjiwa suci dan berakal cerdas. Ketika mengulas permasalahan yang berkaitan dengan al-Qur`an sudah barang tentu hal tersebut berkaitan dengan bidang penafsiran. Pada kajian inilah kaum muslim diharapkan dapat memahami pesan-pesan yang terkandung dalam al-Qur`an. Telah dilakukan penelitian tentang penafsiran lafad ṭayrān abābīl dalam surah alFīl yang terdapat dalam kitab Jāmi’ Bayān fi Tafsīr al-Qur`ān karangan Ibnu Jarīr al-Ṭabarī dan kitab Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm Juz ‘Amma karangan Muhammad Abduh. Metode yang digunakan adalah metode Ta’wil dan Komparatif. Metode ini digunakan untuk melakukan pemahaman secara mendalam serta membandingkan kedua mufassir mengenai penafsirannya terhadap lafad ṭayrān abābīl dalam surah al-Fīl. Penafsiran keduanya menggunakan metode tahlīlī. Walaupun sama tapi pola pendekatanya berbeda satu sama lain, sebab Ibnu Jarīr al-Ṭabarī pola pendekatanya lebih identik pada penafsiran bi al-Ma’thūr, sedangkan Muhammad Abduh pola pendekatannya lebih identik dengan bi alRa‘yū. Perbedaan ini terjadi karena, tafsir merupakan usaha memahami dan menerangkan maksud kandungan ayat-ayat suci al-Qur`an, telah mengalami perkembangan yang bervariasi, terjadi keanekaragaman corak penafsiran adalah hal yang tidak terhindarkan, beberapa faktor dapat menimbulkan keanekaragaman itu, perbedaan kecenderungan interes dan motivasi mufassir, perbedaan misi yang diemban, perbedaan kedalaman ragam ilmu yang dikuasai, perbedaan masa dan lingkungan sekeliling, perbedaan situasi dan kondisi, masa, dan ilmu pengetahuan juga berkembang dari masa ke masa. Kata Kunci: Ibnu Jarīr al-Ṭabarī, Muhammad Abduh, Jāmi’ Bayān fi Tafsīr alQur`ān, Tafsīr al-Qur`ān al-Karīm Juz ‘Amma, Metode, Ṭayran Abābīyl, Surah al-Fīl, Komparatif.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Madzhab Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir > Metode Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum) Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Tokoh Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Komparatif Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Kontemporer |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ahmad Nafiul Ulum Nafi |
Date Deposited: | 19 Jun 2025 04:46 |
Last Modified: | 19 Jun 2025 04:46 |
URI: | http://repo.staialanwar.ac.id/id/eprint/1759 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |